Pages

Selasa, 01 September 2009

Mbah Surip Tenar tapi Tak Dibayar

Di balik meroketnya lagu Tak Gendong ke Mana-mana, ternyata si penembang, Mbah Surip, menyimpan duka karena setiap tampil di televisi tak mendapatkan fee layaknya artis lain.

Mbah Surip mengaku hanya diberi tahu bahwa honor penampilannya di televisi ditukar dengan biaya promo lagu. Padahal, kata pria kelahiran 6 Mei 1920 ini, kemunculannya di televisi-televisi tersebut berstatus artis yang diundang si pengelola stasiun televisi.

”Sekarang saya tanya, siapa yang bayar saya?” celetuk Mbah Surip ketika wartawan menanyakan berapa honornya untuk sekali tampil di televisi.

Menurut Mbah Surip, acap kali pihak televisi yang mengundangnya berdalih honornya ditukar dengan promo album ke-7 Mbah Surip,Tak Gendong. Dengan demikian, Mbah Surip tak pernah menerima honor secara tunai.

”Kalau ditanya itu (honor), Mbah enggak jawab. Mustinya, kamu nanya ke pihak televisi, apa Mbah Surip dibayar? Nyatanya, televisi enggak ada yang bayar,” tutur si Mbah kepada Warta Kota.

Pernah suatu kali, Mbah Surip dapat tawaran job di televisi untuk ngomongin sebuah produk handphone. Seusai acara, dia tidak dapat bayaran. Menurut Mbah Surip, si penanggung jawab acara beralasan, ”Kan tukar promo lagu, Mbah.”

Menurut Mbah Surip, kalangan mahasiswa malah lebih menghargai karyanya. ”Saya belum pernah dengar pihak televisi nanya, Mbah minta berapa fee-nya? Tapi, anak-anak kampus malah yang tanya begitu,” bebernya.

Dalam kampanye akbar Megawati-Prabowo di Gelora Bung Karno, Senayan, Selasa siang, Mbah Surip juga tak mendapat honor. Namun dia mengaku ikhlas. ”Saya ikhlas datang ke sini karena saya mendukung program Mega-Prabowo,” katanya.

Apalagi, begitu Mbah Surip tiba di Stadion Utama Gelora Bung Karno, para penggemarnya langsung menyambut dengan gegap gempita. Secara terang-terangan, Mbah Surip mengaku mengidolakan pasangan Mega-Prabowo.

”Namanya juga idola, ya itu hak asasi saya. Tapi, saya tidak mengidolakan sosoknya lho. Program yang diajukannya cocok dengan harapan saya. Program yang ditawarkan mereka mengajak orang berpikir hal baru,” ungkap Mbah Surip. Program otonomi daerah yang dicetuskan Mega adalah salah satu program favorit Mbah Surip.

Kendati demikian, si Mbah mengakui Mega-Prabowo punya nilai plus-minus. Bahkan, saat kampanye berlangsung kemarin, Mbah Surip menangkap kelemahan Megawati.

”Setiap hal baik pasti ada salahnya juga. Contoh saja, saya lihat Ibu Mega masih ngobrol padahal hadirin di stadion lagi menyanyi lagu kebangsaan. Ingat, dia anak bangsa, lho. Saya enggak takut bicara begini. Bisa dibuktikan kok,” ungkap pemilik nama Urip Ariyanto ini.

0 komentar:

Posting Komentar