Pages

Kamis, 03 September 2009

Kisah Hidup Mbah Surip : Dari Calo Tiket Bioskop Hingga Mati Suri

Sebelum lagu berjudul ‘Tak Gendong’ meledak, tidak banyak yang tahu sosok mbah Surip. Lelaki bernama lengkap Urip Ariyanto itu adalah seorang sarjana yang lama bekerja di pengeboran minyak. Kisah hidupnya kelahiran 5 Mei 1949 itu memang cukup berliku.





Sebelum menuai sukses seperti saat ini, mbah surip pernah meninggalkan istri dan anaknya di Mojokerto untuk merantau ke Jakarta. Karena tidak tahan hidup sendiri, istrinya memutuskan untuk bercerai. Saat pertama kali menjejakan kaki di Jakarta tahun 1979, nama mbah Surip tidak langsung beken.





Beragam pekerjaan pernah dijajal, salah satunya adalah menjadi makelar tiket bioskop. Lewat pekerjaan itu, mbah Surip bisa bertahan di Jakarta, dan sesekali menyalurkan bakatnya di dunia tarik suara. Sosok mbah Surip yang cuek dan apa adanya itu ternyata pernah mengalami kejadian aneh. Saat masih tinggal di Mojokerto, lelaki bergaya Bob Marley itu pernah mati suri.





Menurut Johny Iskandar, salah satu kerabatnya mengatakan bahwa mbah Surip pernah mati suri. Saat akan dimakamkan, mbah Surip bangkit dan mengagetkan sebagian warga. Pasca mati suri, kelakuan mbah Surip sedikit berubah, dirinya kehilangan sebagian ingatannya hingga maut menjemputnya. Setelah menunggu lama, akhirnya kesuksesan diraih mbah Surip. Lagu berjudul ‘Tak Gendong’ meledak dan mbah Surip berhak atas royalti sebesar Rp 4,5 miliar.





Walau mengecap kesuksesan, namun rumah mbah Surip di Mojokerto sangat sederhana. Rumah berukuran 4x12 meter itu terletak di sebuah gang sempit ukuran 2 meter di Gang Buntu No 12, Kelurahan Magersari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Jawa Timur. Kabar meninggalnya mbah Surip cepat menyebar. Kematian mbah Surip bukan hanya menyisakan duka untuk keluarga, selebriti tanah air juga merasa kehilangan sosok penyanyi sederhana itu.





Manohara salah satunya yang tidak percaya harus kehilangan rekan seprofesi. Mano menangis saat mendengar mbah Surip meninggal dunia dan bergegas untuk melayat. Namun demikian, yang sangat terpukul atas kematian mbah Surip adalah Krisna. Anak perempuan mbah Surip berusia 25 tahun ini rencananya akan menikah didepan bapaknya itu.





Namun sayangnya maut keburu menjemputnya, Krisna memutuskan untuk mempercepat proses pernikahan yang rencananya akan digelar 16 Agustus 2009 menjadi hari ini. Krisna ingin menikah di depan jenazah bapaknya untuk terakhir kalinya. Dunia tarik suara harus kehilangan salah satu ikon 'nyentrik' bernama Mbah Surip.





Selamat jalan mbah, semoga diterima amal ibadahnya, Amien…

0 komentar:

Posting Komentar